Sosiologi: Ilmu Menentukan Pilihan

(sumber gambar: http://google.com/)




Sosiologi merupakan sebuah keilmuan yang menelaah aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi di lingkup masyarakat. Perkembangan keilmuan ini mengalami perkembangan pesat dari abad 13-an hingga  abad 20-an. Indonesia menjadi negara sekaligus bangsa yang mendalami keilmuan ini. tanpa sadar masyarakat menggunakan konsep-konsep ilmu sosiologi. salah satu konsep yang digunakan adalah penentuan pilihan. penentuan pilihan ini memiliki dua dimensi yakni jangka pendek maupun jangka panjang.

 



perkembangan keilmuan ini mulai disegmentasikan dalam dunia pendidikan. segmentasi tersebut, adalah Ilmu sosial dan politik sangat erat dalam kehidupan saat ini. Kehidupan modern ini, banyak masyarakat menghubungkan ilmu sosial dan politik masih cukup sulit untuk berargumen soal pilihan berjangka tersebut. Tidak sedikit dari masyarakat mempunyai problem dalam pemikiran kekuasaan dalam sebuah pilihan. 





Akan tetapi, dibalik ilmu yang ter-bias-kan ini memberikan banyak orang cara pandang secara sosiologis tanpa sadar. Terutama, pembentukan karakter seseorang dalam kehidupan masyarakat sudah mulai tergolong semrawut dengan ketidak jelasan perspektif yang digunakan. Perspektif dalam dunia akademisi menunjukan paradigma yang digunakan. 


Dalam keilmuan sosiologis memiliki 3 (tiga) paradigma, yakni ekonomi politik, psikoanalisa dan fenomenologi. secara sosiologis, ketiganya memiliki sumber keilmuan yakni hisotiografi atau ilmu kesejarahan.






Dalam sejarahnya, sosiologi memiliki berbagai tokoh yang dianggap pemikir pada zamannya. Tokoh-tokoh itu menciptakan pandangan banyak orang yang terkadang tidak muncul ke-permukaan, sehingga mereka kumpulkan dan tunjukan dalam bentuk tulisan, orasi dan lain sebagainya. seperti, Ibnu Khaldun, Spencer, Emile Durkheim, Karl Marx dan Max Weber serta, terbaru, Zizek menjadi orang teoritis sosiologi sekaligus sebagai orang rujukan berbagai sosiolog saat ini.






"Emile Durkheim, 1858-1917, teori terkenal adalah fakta sosial yang didefinisikan sebagai norma, nilai dan struktur"







"Ibn Khaldun (1332-1406), filsuf sejarah Arab, negarawan, hakim, sejarawan, dan sosiolog dianggap sebagai Bapak pendiri sosiologi modern yang sejati"







"Karl Marx, pertengahan abad 19-an, satu dari pemikir poros sosiologis dan sebagai filusuf german" 






"Maximilian Karl Emil Weber, 1864-1920seorang sosiolog, ahli hukum, dan ekonom politik Jerman"





"Herbert Spencer (1820—1903) Filsuf dan sosiolog Inggris, serta tokoh utama dalam kehidupan intelektual di era Victoria"


















Perhatikan Kata-kata Konsep berikut:

. . .



Comments